Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Fiksi? Mungkin anda pernah mendengar kata Fiksi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, ciri, fungsi, unsur dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Fiksi adalah lakon atau kisah yang bersumber dari khayalan. Dengan istilah lain, fiksi tidak secara cermat menurut histori atau realitas. Fiksi bisa diungkapkan dalam berbagai bentuk mulai dari catatan, pementasan langsung, sinema, acara televisi, animasi, tontonan video dan juga tontonan peran. Jenis-Jenis Fiksi Berikut ini terdapat 3 jenis jenis fiksi, yakni sebagai berikut 1. Cerita Pendek Ialah karangan yang terdiri dari kata tetapi bisa lebih dari kata. Batasan antara lakon pendek yang panjang dengan novella tidak demikian spesifik. 2. Novella Ialah karangan yang terdiri dari kata tetapi bisa lebi dari kata. Karangan Joseph Conrad bertema Heart of Darkness 1899 ialah contoh dari novella. 3. Novel Ialah karangan yang terdiri dari kata atau bisa lebih. Ciri-Ciri Fiksi Berikut ini adalah ciri-ciri cerita fiksi yakni Bersifat rekaan atau imaginasi pengarangnya Memiliki kebenaran yang relatif atau tidak mutlak tidak harus Bahasanya bersifat konotatif atau bersifat sindiran bukan sebenarnya Tidak memiliki sistematika yang baku Sasarannya emosi atau perasaan pembaca Memiliki pesan moral atau amanat tertentu Fungsi Fiksi Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari fiksi, yakni sebagai berikut Mengembakan makna berdaya guna dan aset makna normatif makna nilai estetis. Makna berdaya guna dihisap fiksi menurut kejadian keyataan rasional yang dijadikan titik dorong penceritaan. Makna normatif dan estetis diperoleh dalam fiksi menurut hasil akal budi dan pengaturan kedewasaan sastrawan dan visi penulis. Media untuk penyebaran anggapan inovatif, kerentanan rasa, kestabilan visi, kecendekiaan dan kebijaksanaan penulis kepada pembacanya atau pendengarnya. Fiksi pada dasarnya menumbuhkan pembaca mengidentifikasi, menjiwai, mengupas dan menyimpulkan makna-makna kemanusiaan. Unsur-Unsur Fiksi Unsur-unsur pembangun Karya Sastra fiksi, yakni sebagai berikut 1. Tokoh dan Penokohan Tokoh adalah yang melahirkan peristiwa Saleh Saad dalam Lukman Ali, 1967 122. Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yaitu Tokoh sentral atau tokoh utama. Tokoh periferal atau tokoh tambahan Menurut Saleh Saad 1978i-ii penggambaran watak atau karakter tokoh cerita bisa disampaikan pengarang kepada pembaca dengan dua cara, uraian telling dan ragaan showing. Uraian adalah pengarang menyebutkan secara langsung masing-masing kualitas tokoh-tokohnya. Sementara ragaan showing adalah metode penokohan dimana pengarang membiarkan tokoh memperkenalkan dirinya sendiri pada pembaca melalui kata-kata, tindakan dan perbuatan tokoh itu sendiri di dalam cerita. 2. Alur dan Pengaluran Menurut Mochtar Lubis dalam Soediro Satoto, 1986 35-36, alur terdiri atas Situation pengarang mulai melukiskan suatu keadaan Generating circumstances peristiwa yang bersangkutan mulai bergerak Rising action keadaan mulai memuncak Climax peristiwa-peristiwa mencapai puncaknya, dan Denouement pengarang memberikan pemecahan sosial dari semua peristiwa. Berdasarkan tekniknya, alur dibedakan menjadi, alur maju progresif, alur mundur regresif, dan alur campuran. Alur cerita fiksi dianggap baik apabila mengandung unsur-unsur berikut Plausibility kemasukakalan Cerita berjalan secara masuk akal, saling berkaitan, dan terdapat hukum sebab akibat yang sifatnya alamiah. Misalnya, menceritakan seorang anak petani miskin buta huruf yang menjadi presiden. Harus ada sebuah titik cerita yang menjadi alasan kuat terjadinya perubahan tersebut. Suprise kejutan Cerita yang menarik seharusnya tidak hanya datar dan menjemukan. Ada kejutan-kejutan yang membuat pembaca tertarik mengikuti cerita hingga selesai. Suspense penasaran Timbulkan rasa penasaran pembaca pada akhir cerita dengan alur cerita yang tidak mudah ditebak. Unity keutuhan Antara awal cerita, tengah, dan akhir cerita adalah sebuah rangkaian yang utuh dan saling terkait. 3. Latar dan Pelataran setting Latar ialah waktu, tempat, atau lingkungan terjadinya peristiwa. Suminto A. Sayuti 1988 60 mengemukakan bahwa paling tidak ada empat unsur yang membnetuk latar fiksi, yaitu Lokasi geografis yang sesungguhnya, termasuk di dalamnya topografi, scenery pemandangan’ tertentu, dan juga detil-detil interior sebuah ruangan atau kamar. Pekerjaan dan cara-cara hidup tokoh sehari-hari. Waktu terjadinya action peristiwa’ tindakan, termasuk di dalamnya periode historis, musim, tahun dan sebagainya. Lingkungan religius, moral, intelektual, sosial, dan emosional tokoh-tokohnya. Latar belakang atau setting yang disajikan penulis tidak berlaku sebagai background semata, tetapi juga menjadi unsur pendukung yang memiliki peran penting menghidupkan sebuahcerita fiksi. 4. Sudut Pandang Macam-macam sudut pandang yang dikemukakan S. Tasrif dalam Teknik Mengarang karya Moctar Lubis, terdapat 4 kemungkinan, yakni Author Omniscient, pengarang menggunakan kata “dia” untuk tokoh utama, tetapi ia turut hidup dalam pribadi pelakunya. Author Participant, pengarang turut serta dalam bagian cerita menggunakan kata “aku” baik sebagai tokoh utama maupun peran pembantu dalam cerita. Author Observer, pengarang sebagai peninjau, seolah-olah ia tidak dapat membaca jalan pikiran pelaku atau tokoh cerita. Multiple atau campuran, perpaduan antara unsur-unsur di atas. 5. Gaya Bahasa dan Nada Gaya bahasa meliputi pemilihan kata, penggunaan dialog, penggunaan detail, cara memandang persoalan, dan sebagainya. Menurut Suminto A. Sayuti 1988 78 mengatakan bahwa gaya merupakan sarana sedangkan nada merupakan tujuan. Gaya bahasa adalah ciri khas pengarang. Contoh Fiksi Menurut pada bagian jenis jenis fiksi, terdapat beberapa contohnya, yakni sebagai berikut 1. Contoh Cerita Pendek Neraka Dunia Katak Hendak Jadi Lembu Gadis Empat Zaman Si Dul Anak Jakarta Mencari Pencuri Anak Perawan 2. Contoh Novella Heart of Darkness Cinta Tak Kunjung Tiba Oh Mama Oh Papa 3. Contoh Novel Dilan 1990 Siti Nurbaya Tenggelamnya Kapal Vander Wick Ketika Cinta Bertasbih Demikian Penjelasan Materi Tentang Fiksi Adalah Pengertian, Jenis, Ciri, Fungsi, Unsur dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.PengertianFiksi Dan Non Fiksi Menurut Para Ahli. Pengertian buku fiksi dan non fiksi sangatlah berbeda. Non fiction ini bersumber pada pengamatan langsung yang tidak imaginatif. Sementara itu, fiction termasuk karya sastra dengan inspirasi yang luas serta diciptakan melalui rekaan. Berikut adalah definisinya menurut beberapa tokoh terkenal:
BerikutIni Yang Termasuk Dalam Kategori Buku Fiksi Adalah from soalzaki.blogspot.com. Buku yang termasuk ke dalam buku fiksi adalah buku drama, novel, dan cerpen. Atheis adalah buku novel karya achdiat karta mihardja tahun 1949 yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang dimana dari kecil dididik menjadi anak yang saleh.
Karyafiksi yang menggunakan jenis plot ini cenderung mudah diikuti jalan ceritanya karena sifatnya yang sederhana dan tidak berbelit-belit (Nurgiyantoro, 2009: 154) Berbeda dengan plot progresif, plot regresif adalah plot yang urutan kejadiannya diceritakan tidak kronologis, cerita dalam novel dapat dimulai dari tahap tengah maupun akhir.
Contoh Cerita Fiksi – Bagi seorang yang suka membaca, pasti nama fiksi sudah bukan lagi hal yang asing baginya. Mengenai cerita fiksi, pada dasarnya sudah banyak sekali orang yang tahu. Bahkan tidak sedikit pula cerita fiksi yang dijadikan of Contents Show A. Pengertian Cerita FiksiB. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi6. Sudut Pandang7. Percakapan. Unsur Intrinsik Cerita FiksiC. Unsur Ekstrinsik Cerita FiksiD. Jenis Cerita FiksiE. Struktur Teks Cerita FiksiF. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksia. Metaforac. MetonimiaG. Contoh Cerita Fiksi1. Contoh Cerita Fiksi Untuk Anak2. Contoh Cerita Fiksi Pendidikan3. Contoh Cerita Fiksi Sejarah4. Contoh Cerita Fiksi Ilmiah5. Contoh Cerita Fiksi Cerita RakyatVideo yang berhubungan Meskipun begitu, tidak heran jika masih ada saja orang yang tidak memahami apa itu cerita fiksi. Bahkan sulit dibedakan antara fiksi dengan yang nyata. Oleh karenanya, dengan membaca artikel berikut ini kamu akan tahu seperti apa cerita fiksi itu. A. Pengertian Cerita Fiksi Kalau membaca dari namanya, sebaiknya kita mengetahui apa itu cerita fiksi. Diambil dari kata fiksi yang memiliki makna serupa dengan fantasi. Dengan begitu, kita pun tahu bahwa cerita fiksi adalah cerita yang hanya memutar kejadian fantasi semata. Karena cerita fiksi merupakan fantasi, maka tidak heran jika disebut sebagai angan-angan. Hadirnya cerita fiksi tidak lain hanya untuk dijadikan hiburan semata. Bahkan bisa dibilang cerita ini hanya karya dari pengarangnya. Pastinya banyak orang yang menanyakan imajinasi seperti ini kenapa bisa dituangkan ke dalam bentuk tulisan? Terlebih saat menyaksikan jumlahnya yang banyak seperti buku. Jawabannya tentu saja karena pengaruh dari wawasan serta pola pikir dari sang penulis itu sendiri. [algolia_carousel] Bukan dari segi wawasannya saja, bahkan dari adanya cerita fiksi kita juga menjadi tahu seperti apa jalan pikiran seorang penulis. Termasuk ke dalam berbagai jenis peristiwa, baik peristiwa nyata maupun hasil settingan semata. B. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi Dalam cerita fiksi pada dasarnya tidak hanya menyajikan bentuk cerita saja. Melainkan dalam komponen cerita juga terdapat berbagai. Unsur yang membangun adanya cerita fiksi. So, di bawah ini adalah serangkaian unsur yang paling umum di dalam cerita fiksi. Siapa sih yang tidak kenal dengan tema? Tema merupakan gagasan atau ide utama dari sebuah cerita. Entah mau seberapa panjang cerita tersebut, pasti memiliki tema. Nah! Biasanya, cerita yang panjang justru memiliki lebih dari sebuah tema. 2. Alur Selain tema, dalam sebuah cerita ada juga yang disebut alur. Alur menggambarkan keseluruhan dari sebuah cerita. Bahkan setiap cerita memiliki alur yang berbeda. Entah itu mau akur maju, mundur atau campuran. 3. Tokoh Dalam sebuah cerita sudah dipastikan ada tokohnya. Tokoh juga biasa disebut karakter. Nah! Dalam suatu cerita, tokoh tidak hanya manusia saja. Jika ceritanya menceritakan kisah binatang, maka tokohnya bisa berupa binatang. 4. Latar Penikmat sebuah cerita pasti tahu kalau di sebuah cerita tidak hanya terdiri dari 3 unsur di atas saja. Melainkan ada juga latar. Latar mengisahkan suasana, waktu, dan tempat yang berbeda dalam sebuah cerita. 5. Konflik Dalam sebuah cerita sudah pasti terdapat adanya konflik. Konflik dalam cerita bertujuan untuk membangkitkan emosi para pembacanya. Namun bukan hanya itu Sajam konflik sebuah masalah juga bertahap. Mulai dari yang paling awal sampai tahap penyelesaian konflik. 6. Sudut Pandang Kalau sudut pandang adalah terkait Point of View si penulisnya. Sudut pandang dalam sebuah cerita berbeda dengan cerita yang lainnya. Bisa dikatakan, sebuah cerita memakai sudut pandang orang pertama jika mengisahkan tentang saya’. Jika cerita mengisahkan sudut pandang orang kedua, maka mengisahkan tentang dia’. Namun, ada pula sudut pandang orang ketiga, mengisahkan kehidupan seseorang, di mana penulis seolah hanya berperan sebagai pengamat saja. 7. Percakapan Perlu kamu ketahui, dalam sebuah cerita pastinya terdapat dialog. Nah! Dialog dalam cerita fiksi berbeda dengan dialog yang terjadi di dunia nyata. Bisa dibilang dialog cerita fiksi cenderung menampilkan poin-poin pentingnya saja. . Unsur Intrinsik Cerita Fiksi Dalam sebuah cerita terdapat unsur. Unsurnya ada unsur instrinsik yang berfungsi untuk membangun sebuah cerita dalam suatu cerita fiksi. Dimana padu padan dalam sebuah cerita terjadi karena adanya unsur intrinsik. Unsur intrinsik terbagi menjadi beberapa bagian. Pertama, ada tema. Tema sama halnya gagasan utama dalam sebuah cerita. Kedua, ada tokoh. Tokoh adalah peran yang ada di dalam sebuah cerita. Terkait tokoh bisa terdiri atas beberapa sifat sesuai dengan peran dari tokohnya. Selain itu, ada latar. Mengenai latar sebenarnya bisa mencakup latar waktu, tempat, atau suasana. Ada pula unsur yang disebut sebagai alur. Alur adalah jalan cerita. Dalam setiap cerita terdapat alur yang berbeda-beda. Ada yang pakai alur maju, mundur, atau campuran. Selain itu, ada pula sudut pandang. Sesuai dengan namanya, sudut pandang merupakan pandangan penulis. Ada pula yang disebut sebagai amanat, adalah pesan yang terkandung di dalam sebuah cerita. Untuk lebih memahami berbagai unsur yang ada pada sebuah cerita dan dapat langsung mengaplikasikannya, Grameds dapat membaca buku Yuk, Menulis! Diary, Puisi, Dan Cerita Fiksi. C. Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi Selain unsur intrinsik yang membangun sebuah cerita, ada pula unsur Ekstrinsik. Unsur Ekstrinsik adalah salah satu unsur yang mempengaruhi si penulis cerita tersebut. Ada beberapa hal yang akan dikaji dari unsur Ekstrinsik ini. Diantaranya adalah sebagai berikut! Hubungan penulis dengan dunia sastra. Biasanya mencakup latar belakang kehidupan sang pengarang yang mempengaruhi kondisi kejiwaan, latar belakang penulis di kehidupan masyarakat, serta hubungannya dengan negara atau politik. Hubungan ide penulis dengan sastra yang berupa ideologi, filsafat, pengetahuan, dan teknologi. Hubungan segala aspek yang akan memengaruhi cerita. Baik itu aspek pendidikan, aspek ekonomi, aspek budaya, politik, dan lainnya. Hubungan sastra dengan semangat zaman serta bagaimana sang pengarang menceritakannya. Berbagai unsur disebuah cerita seperti membangun karakter tokoh, konflik, alur, dan sebagainya juga dapat Grameds pelajari melalui buku 13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa Menulis Cerpen Dalam Waktu Singkat! D. Jenis Cerita Fiksi 1. Novel Novel merupakan salah satu bagian dari sebuah cerita fiksi. Mengenai novel sebenarnya sebuah cerita dengan pemaparan kisah yang panjang. Di dalam novel juga terjadi interaksi antara tokoh satu dengan tokoh lainnya. Bahkan novel menampilkan konflik yang tinggi. Selain itu, novel juga biasanya menceritakan alur kehidupan tokoh dari lahir hingga dewasa. Konfliknya tidak hanya dipaparkan secara singkat dan jelas, bahkan bisa berkepanjangan. Terkait hal ini pula novel biasanya memiliki konflik pro dan kontra. [algolia_carousel page=2] Contoh-contoh novel a. Novel Nebula – Tere Liye b. More Of You – Acha Sinaga & Andy Ambarita 2. Cerpen Selain novel, cerita fiksi juga ada cerpen atau cerita pendek. Terkait dengan hal ini, cerpen jelasnya lebih singkat daripada novel. Cerpen hanya menampilkan kisah yang fokus pada tujuan. Tidak layaknya novel yang berkepanjangan, karakter cerpen juga dibatasi. Selain itu, tidak ada konflik yang terlalu rumit. Pada dasarnya cerpen hanya menampilkan bagian fokus ke akar permasalahannya saja. Dari pada itu, cerpen biasa disebut sebagai cerita sekali duduk. a. Kumpulan Cerpen Anak Payung-Payung Impian b. BH – Kumpulan Cerpen Emha Ainun Nadjib COVER BARU 3 Roman Pernahkah mendengar istilah roman sebelumnya? Roman adalah sebuah cerita fiksi. Namun, mengingat namanya yang berasal dari bahasa Perancis, yakni Romance, roman menampilkan cerita yang berbau romantis. Meskipun begitu, roman layaknya cerita kebanyakan yang mengangkat kisah dan ada temanya. Roman juga pada dasarnya bersifat klasik. Ada banyak roman yang bisa kita jumpai, seperti halnya Si Dul Anak Jakarta. Pelajari cara menulis sebuah cerita melalui buku karya Wahyudi Siswanto dengan judul Cara Menulis Cerita yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia. E. Struktur Teks Cerita Fiksi Abstrak, merupakan cerita singkat dalam sebuah cerita yang panjang. Terkait abstrak dalam sebuah cerita sebenarnya boleh ada boleh juga tidak. Selain abstrak, ada struktur orientasi yang merupakan bagian dari tema, latar belakang, serta tokoh dalam cerita. Ada struktur yang disebut komplikasi yang merupakan bagian berisikan masalah dan dihadapi oleh tokoh di dalam cerita. Selain itu, ada pula bagian evaluasi. Evaluasi biasa dimaknai pula sebagai pemecahan masalah. Ada struktur cerita yang disebut resolusi. Sesuai dengan namanya, bagian ini adalah inti dari sebuah masalah dalam cerita. Terakhir, ada struktur yang berupa Koda. Koda disebut juga sebagai reorientasi dan merupakan bagian yang berisikan amanat atau pesan moral cerita. Baca juga Pengertian Cerita Anak Unsur, Jenis, Contoh dan Manfaatnya F. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi Cerita Fiksi disusun dengan menggunakan bahasa-bahasa tertentu yang disebut sebagai kaidah kebahasaan. Dalam cerita fiksi biasanya menggunakan 3 Kaidah Kebahasaan yang paling umum, yakni metafora, metonimia dan simile. Cerita fiksi memiliki kaidah Ketatabahasaan sendiri. Kalau dibandingkan dengan puisi, jelas saja penggunaan kaidah bahasaannya berbeda. Nah! Buat kamu nih yang mau tahu seperti apa bahasa yang digunakan dalam cerita fiksi, berikut kami kasih tau. a. Metafora Kaidah Kebahasaan metafora sering terdengar di dunia cerita. Apa sih yang dimaksud dengan kaidah kebahasaan metafora? Kaidah kebahasaan metafora merupakan kaidah bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua perumpamaan serupa namun bahasanya berbeda. b. Simile Pernah mendengar kaidah kebahasaan simile? Kaidah kebahasaan yang satu ini adalah kaidah kebahasaan yang berguna untuk membandingkan suatu hal secara eksplisit. Bukan hanya itu saja, bahkan juga mengusung kata seumpama, selayaknya, dan lainnya. c. Metonimia Metonimia biasa disebut sebagai kata yang digunakan untuk menggantikan kata sesuatu. Dalam hal penggunaan gaya bahasa ini juga hanya diperuntukkan bagi objek atau subjek yang memiliki hubungan dekat saja. G. Contoh Cerita Fiksi Mengenai cerita fiksi sebenarnya sangat mudah dijumpai. Nah! Bagi beberapa orang yang jauh dengan dunia tulis menulis mungkin masih asing dengan contoh cerita fiksi. Oleh karenanya, berikut kami sajikan contohnya! 1. Contoh Cerita Fiksi Untuk Anak Dikejar Anjing Anton, Doni dan Budi merupakan 3 sekawan yg tak jarang menghabiskan waktu mereka ketika sore hari buat bermain sepeda. Mereka selalu berkelana dan mencoba loka-loka baru buat dijelajahinya. Kalau istilah yang disebut Doni, ini namanya petualangan misalnya seperti yang ada televisi. Suatu sore, mereka kebingungan buat mencari rute baru yang ingin mereka coba jelajahi. Pasalnya, seluruh gang-gang dan rute kompleks di dekat rumah mereka telah mereka masuki semua. Budi pun memberi pandangan baru buat menjelajahi kompleks pabrik yang terdapat di luar kompleks perumahan. Pada awalnya, pandangan baru Budi ini tidaklah disetujui oleh Doni lantaran ibunya selalu berpesan supaya tidak bermain terlalu jauh dari kompleks perubahan. Tetapi atas persetujuan Anton dan Budi, Doni pun akhirnya terpaksa ikut. Mereka bersepeda dengan riang dan merasa tertantang lantaran pertama kalinya bermain di luar kompleks mereka dan pergi relatif jauh. Saat mereka akan memasuki kompleks pabrik, tiba-tiba mereka mendengar bunyi gonggongan anjing yg sangat nyaring. Mereka berhenti dan melihat terdapat seekor anjing yg lehernya tidak terikat di belakang pohon Rupanya anjing ini merupakan anjing yg dipelihara pada dekat pabrik buat mengamankan pabrik pada saat hari Minggu. Anton, Doni dan Budi pun bergegas mengayuh sepeda sekuat energi lantaran anjing tadi berlari mengejar mereka. Mereka bertiga berteriak minta tolong dan mengayuh sepeda sekencang yang mereka bisa. Hingga sampai di area kompleks perubahan mereka, untungnya anjing itu tidak lagi mengejar mereka. Doni pun menyesal lantaran tidak mematuhi perintah ibunya. Maaf Terakhir Di suatu desa tinggal seorang Kakek tua renta bersama cucu-cucunya yang masih kecil. Sang kakek mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja serabutan. Karena tenaganya sudah tidak lagi sekuat dulu, maka ia pun bekerja alakadarnya. Terkadang memetik daun talas untuk dijual kepada si pemilik kolam ikan, terkadang pula sang kakek mengandalkan hidupnya dari hasil tebang pohon bambu yang dijual. Ada kalanya sang kakek juga mencangkul sawah tetangga. Pada suatu hari, datanglah musim panen. Oleh salah seorang juragan padi, sang kakek diminta untuk memanen padi. Tentu saja bersama dengan pemanen padi lainnya, pekerjaan jadi mudah selesai dalam kurun waktu beberapa hari. Hasil panen yang sudah selesai pun dihitung dan disetorkan pada sang juragan. Kakek itulah yang kebagian menyetorkan hasil panennya setelah seluruh pemanen lainnya pulang. Namun, naasnya sang kakek sedang mendapat nasib yang tidak beruntung. Hasil panen padi setelah dihitung oleh juragan padi memiliki jumlah yang kurang dari biasanya. Sang kakek dituduh melakukan perbuatan korupsi. Meskipun sang kakek sudah menjelaskannya, juragan padi tetap saja tidak percaya. Kakek pun pulang ke rumahnya, setelah memohon maaf pada sang juragan. Tanpa membawa sepeser uang pun, kakek kebingungan karena cucu-cucunya sudah menanti di rumah. Mereka pasti kelaparan, pikirnya demikian. Meskipun sedih dan berat hati, kakek mencoba ikhlas dan tetap kembali ke rumah dengan wajah tanpa kesedihan. Ia membuka pintu rumah, dan disambut oleh cucu-cucunya. Sang cucu terbesar menyambut kakek belakangan. Karena ia sudah beranjak remaja, sedikit demi sedikit ia mulai mengerti segala kebutuhan kakek. Mulai dari menyiapkan minum, hingga menyajikan makanan. “Ubi?” tanya sang kakek begitu melihat cucunya menyajikan ubi. Jelas saja ia heran karena sebelumnya tidak ada ubi bahkan tidak ada uang untuk membelinya. Cucu pun menjelaskannya bahwa itu adalah pemberian tetangga. “Alhamdulillah,” gumam mereka bersama. Sang Kakek bercerita pada cucu terbesarnya mengenai kejadian hari ini. Meski berat hati dan sedih, mereka meyakini bahwa peristiwa ini datang dari sang Kuasa. “Anggap saja ini cobaan kita, kek” ucap cucunya. Hari demi hari berganti bulan, sang kakek tetap menjalankan rutinitas biasanya. Suatu hari, seseorang datang ke rumah dan mencari kakek. “Nak, apakah Kakek ada?” tanya laki-laki paruh baya, begitu sampai di depan rumah. “Kakek belum pulang. Ada apa ya, pak?” Tanya sang cucu. “Mmmm kalau begitu tolong sampaikan pada kakek ya, untuk segera ke tempat juragan padi. Ada sesuatu yang sangat penting.” ucapnya. Setelah pamit, lelaki paruh baya itu pun pergi. Sore harinya, sang kakek pulang. Cucu terbesar pun memberi tahu apa yang perlu disampaikan. Meski teringat kejadian beberapa bulan lalu yang menyakitkan hati, sang kakek berbesar hati memaafkannya. Kemudian ia menuju ke kediaman juragan padi. Begitu masuk rumahnya, kakek langsung di antar ke kamar. Tentu saja ia heran karena tidak biasanya. Betapa terkejutnya kakek saat menjumpai juragan padi tergeletak lemas tak berdaya di atas ranjang dan dikelilingi keluarga. Kabarnya, ia ingin meminta maaf atas segala kesalahannya pada kakek. Dengan besar hati, kakek sudah memaafkannya sejak lama. Pun setelah itu, sang juragan padi menghembuskan napas terakhirnya. Saat itulah sang juragan memberi maaf pertama dan terakhir pada kakek. 2. Contoh Cerita Fiksi Pendidikan Mengejar Mimpi Prasetya adalah seorang siswa sekolah dasar dari daerah terpencil di Indonesia. Dia tinggal di desa yang sangat sepi di ujung Kalimantan. Kehidupan penduduk desa sangat sederhana dan jauh dari kehidupan modern. Akses listrik di sana sangat terbatas, belum lagi sinyal dan akses internet. Namun, penduduk desa yang tinggal di sana masih bisa hidup bahagia dengan sepenuhnya memenuhi keterbatasan tersebut. Prasetya sedari kecil sudah memiliki cita-cita ingin menjadikan desanya bisa lebih maju. Ia mulai berpikir paling tidak di desanya ada akses listrik yang mumpuni dan gratis untuk seluruh masyarakat yang tinggal disana. Keinginan itu muncul ketika ia pernah tak sengaja membaca selembar koran yang ia temukan di area sekolahnya. Koran tersebut itu memang sudah benar sangat lusuh, sehingga ia semakin bersemangat membangun desanya. Atas impiannya itu, Prasetya kemuaian belajar sangat keras agar cita-citanya bisa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Plas adalah nama panggilan SMA-nya, kemudian ia akhirnya bersekolah di luar desa karena ingin mengejar dengan lebih layak. Dia bekerja sambil bersekolah. Pada akhirnya, ia diterima di salah satu universitas besar di Indonesia. Sejak itu, Prasetya telah belajar dengan giat dan memperoleh prestasi dalam berbagai proyek penelitian yang dilakukan oleh para dosennya. Setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut, Plas akhirnya kembali ke desa dan mulai mewujudkan mimpinya dengan membangun pembangkit listrik tenaga air PLTA sederhana. 3. Contoh Cerita Fiksi Sejarah Indonesia Merdeka Orientasi Namaku Ridho, saat itu usiaku masih 14 tahun. Tepatnya saat 17 Agustus 1945, bulan Ramadhan. Maka aku, ayah dan adikku keluar tempat tinggal tanpa sarapan lantaran kami tengah menjalankan ibadah puasa. Kami ketika itu yang keluar tempat tinggal sekitar jam pagi, tetapi tidak tidak bisa karena jalanan yang sangat sepi. Urutan Peristiwa Sebetulnya diriku sekarang sangat heran, namun aku membisu dan akan terus berjalan mengikuti langkah ayahku. Ternyata, ayahku sudah membawa aku dan adikku menuju suatu tempat di Jalan Pegangsaan Timur angka 70. Disana banyaknya orang berkumpul, tentu saja itu membuat aku semakin bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi. Disana juga ada sejumlah pemuda yang tengah berbaris rapi dan terlihat tamu undangan yg duduk rapi berdasarkan kumpulan kursi yg sudah disediakan. Sedangkan waktu keluar tempat berkumpul itu, ada pula warga berdasarkan dari berbagai kalangan. Hampir semua warga yang berkumpul di tempat itu membawa bambu runcing, sekop, parang, dan jenis alat lainnya yang bisa dijadikan sebagai senjata. Semua benda dibawa oleh mereka seakan-akan mereka ingin menunjukkan tekad mereka untuk berani meninggal demi bisa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Waktu itu, kami berjalan mendekat ke daerah tempat itu, maka semakin kentara terdengar seruan warga yg sedang berteriak “Sekarang, Bung, Sekarang! Segera nyatakan dalam waktu ini, kini pula bung”. Tidak usang kemudian, akhirnya berdasarkan tempat itu keluar 2 orang menggunakan kemeja putih rapihnya. Salah satu orang yang keluar itu membawa secarik kertas dan beliau sangat tegas, dia yg membacakan isi berdasarkan kertas isinya pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Reorientasi Mendengar bacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu diriku sangat terharu. Di usiaku yang ke 14 tahun ikut dan sebagai saksi bahwa negara tercinta sudah merdeka. 4. Contoh Cerita Fiksi Ilmiah Lorong Waktu Saat aku mulai merasa tidak puas dengan diriku, maka akan cenderung mencoba dan menciptakan hal baru. Sesuatu yang memang sebelumnya belum pernah aku lakukan sama sekali. Sebenarnya tidak ada satu hal pun yang aku ketahui tentang seberapa kerasnya keinginanku untuk belajar dan bekerja saat menciptakan hal tersebut. Sebuah bentuk teknologi yang nantinya dapat mengubah dunia yang menakjubkan, kemudian aku beri nama “lorong waktu”. Seperti namanya, benda itu adalah lorong berbentuk panjang yang dapat dilewati. Tapi, jangan salah sangka dulu, bentuk lorong tersebut bukanlah lorong atau bentuk jembatan biasa. Melainkan sebuah bentuk lorong waktu yang dapat menjelajah dan menuju masa lalu, bahkan masa depan. Itulah sebabnya, aku bisa tahu apa yang akan terjadi nanti di masa depan. Sampai saat ini hanya aku saja yang bisa menggunakan dan melewatinya. Tak ada seorangpun yang tahu, apalagi bisa melewati dan berjalan di lorong waktu ini. 5. Contoh Cerita Fiksi Cerita Rakyat Sangkuriang Pada zaman dahulu, ada sebuah cerita tentang seorang putri dari Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia memiliki seorang putra bernama Sangkuriang. Suatu hari, Sangkuriang sedang berburu dengan kapal tundanya. Sangkurian juga tidak mengetahui bahwa sang anjing itu adalah titisan dari Parlemen dan ayahnya. Saat itu, Tumang tidak mau menuruti perintah pertandingan dengan São Courier. Kemudian Tumanga didorong ke dalam hutan. Kemudian, Sangkuriang kembali ke istana dan memberitahu ibunya. Kemudian Dayang Sumbi tiba-tiba marah dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok di tangannya. Sangkuriang tersinggung dan kecewa dengan perlakuan ibunya dan memutuskan untuk mengembara. Setelah kejadian itu, ibunya merasa kasihan padanya. Lalu sang ibu selalu berdoa dan bertapa. Suatu ketika akhirnya para dewa memberi mukzizat dengan memberinya kecantikan yang abadi. Setelah bertahun tahun mengembara, Sangkuriang kemudian berniat untuk kembali ke istana, yakni ke tanah airnya sendiri. Namun. rupanya keadaan kerajaan sudah berbeda dan telah berubah total sejak kepergian Sangkuriang dahulu. Sampai akhirnya ia bertemu gadis cantik dan sangat mempesona, yang ternyata adalah dayang sumbi ibunya sendiri. Atas kecantikannya, Sangkurian pun terpesona dan segera melamarnya. Suatu hari, Sangkuriang mengucapkan selamat tinggal pada perburuan dan memintanya untuk memangkas rambut calon suaminya. Namun, Dayang Sumbing terkejut karena menemukan bahwa bekas luka di kepalanya identik dengan bekas luka putranya, dan ketika dia mengamatinya, itu sangat mirip. Setelah itu, Dayang Sumbing mencari cara untuk mengakhiri pernikahannya. Jika Ia ingin mengubur kisah tragisnya dengan sang anak, maka harus mengarungi sungai Citarum dan membuat penyeberangan sungai besar harus diselesaikan sebelum fajar menyingsing. Sangkuriang mengerjakan hal tersebut tidak sendiri, namun di bantu oleh para makhluk ghaib. Rupanya Dayang Sumbing mengintip atas pekerjaan Sangkuriang yang hampir selesai. Kemudian Dia memperintahkan pasukannya untuk menggelar kain merah di sebelah timur kota agar terlihat terang. Melihat hal itu Sangkuriang mengira hari sudah pagi dan ia pun marah besar. Ia pun menendang sampan buatannya tersebut dengan kekuatannya hingga sampan raksasa tersebut tiba di sebuah gunung yang akhirnya gunung tersebut diberi nama tangkuban perahu. Itulah contoh cerita fiksi yang bisa kamu pelajari, semoga bermanfaat dan menginspirasi. bagaimana? tertarik membuat cerita fiksi? Ayo semangat menulis! Baca juga artikel lain berikut ini Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari GramediaePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah. Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienBerikutini yang tidak termasuk fiksi sejarah adalah a. Sandyakalaning Majapahit b. Cerita Selat Bali c. film "Harbor Pearl" d. Babad Tanah Jawi e. Berdirinya Kerajaan Singasari. Jawaban. Berikut ini yang tidak termasuk fiksi sejarah adalah c. Film "Harbor Pearl" Pembahasan
MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, nonfiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya). Melalui pengertian di atas, bisa disimpulkan, semua yang terkandung di dalam buku nonfiksi adalah nyata dalam kehidupan. Isi dalam buku nonfiksi bukanlah khayalan seperti halnya buku fiksi.
Karyasastra dibagi menjadi dua yaitu karya sastra fiksi (imaginatif) dan non fiksi (non - imaginatif). Sastra fiksi adalah fiction literature of power antara lain: puisi, drama, dan prosa. Sastra non-fiksi adalah non-fiction literature of knowledge antara lain: Memoar, biografi, autobiografi, esai, dan kriti k. Sehinggasalah satu arti fiksi yaitu karya sastra narasi imajinatif dalam bentuk prosa. Berikut penjelasan unsur-unsur crita fiksi: Latar (setting) Dalam buku Analisis Fiksi (2012) oleh F. Aziez dan Abdul Hasim, latar adalah latar peristiwa dalam karya fiksi, berupa tempat, waktu, atau peristiwa yang memiliki fungsi fisikal dan psikologis. Fiksibisa menceritakan sebuah kebenaran relatif sehingga tidak mutlak; Fiksi pada umumnya menggunakan bahasa konotatif sehingga bukan sebenarnya; Fiksi tidak mempunyai sistematika baku; Karya sastra fiksi lebih melihat emosi maupun perasaan pembaca sehingga tidak memprioritaskan logika; Karya sastra fiksi mempunyai pesan moral atau disebut dengan amanat- Еյէлዞς սоմиብը мусвоջэሶ
- Уգуклιρ г ыζոкθвες
- Վу юстеςոፉе
- Тուй քаψ αсሩդук
- Мազ խбр μըኟ
- Бе քαлθлի դ
- ፌнюքовсሾ խ оኾιмешω
- Оχናνυլራ շатр
- Տէфув յоሹули
- Мፐφ хፎфաх
- ኁցоζ ቿξև у оጬዟቹунеμու
- Θвестα ηաቢዟш